Archive for Januari 2015
Sistem Jaringan Komputer
Sistem Jaringan Komputer
A. PENGERTIAN JARINGAN
KOMPUTER
Jaringan komputer pada hakekatnya adalah dua komputer
atau lebih yang terhubung satu dengan yang lainnya. Perangkat yang dihubungkan
tidak terbatas pada komputer saja, melainkan termasuk printer dan
perangkat-perangkat kertas yang lain. Sebagai penghubung, dapat digunakan
kabel, misalnya gelombang radio dan sinar inframerah.
B. SKALA
JARINGAN
Pada dasarnya ada tiga macam skala jaringan, yaitu :
- LAN (Local Area Network)
Pada awalnya jaringan komputer dilakukan pada jaringan
yang sangat terbatas yakni dengan menggunakan dua buah komputer. Kemudian
berkembang lebih luas pada komplek perkantoran, gedung, sekolah yang dikenal
dengan Jaringan Lokal atau Local Area Network (LAN).
- WAN (Wide Areal Network)
Perkembangan dan kebutuhan atas informasi dan
komunikasi menuntut komputer yang digunakan dapat berhubungan secara luas
sehingga terbentuk Metropolitan Area Network (MAN). Perkembangan kebutuhan yang
lebih luas lagi diperlukan jaringan yang lebih luas juga sehingga digunakan
Wide Area Network (WAN). Jadi, MAN dan WAN merupakan perpaduan antara LAN yang
simultan.
Jaringan WAN dapat mencapai antarpulau, antarnegara,
bahkan antarbenua. WAN biasanya menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) tertentu sehingga tidak bisa menggunakan sembarang hardware
dan software.
- Internet
Dari besarnya skala, internet sebenarnya sama dengan
WAN, tetapi WAN bersifat privat, artinya hanya orang-orang tertentu yang dapat
mengaksesnya, misalnya karyawan suatu perusahaan multinasional. Sebaliknya,
Internet bersifat publik sehingga semua orang dapat mengakses jaringan
tersebut.
C. TOPOLOGI JARINGAN
Topologi jaringan adalah tata letak atau layout suatu
jarigan. Ada beberapa topologi jaringan yang dikenal, yaitu:
1.
Topologi Mesh
MESH topologi dibangun dengan memasang link diantara
atation-station. Sebuah “fully-connected mesh” adalah sebauh
jaringan dimana setiap terminal terhubung secara langsung ke semua
terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil.
Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan biayanya
cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh topologi memiliki tingkat
redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu
station dapat mencari link yang lainnya.
Pada topologi mesh, semua node saling terhubung
seperti diilustrasikan pada gambar di bawah. Topologi ini hamper tidak pernah
dipakai karena sulit ditangani.
2. Topologi
Bus
Tata letak topologi bus diperlihatkan pada gambar di
bawah, topologi ini menggunakan kabel BNC dan pada kadua ujungnya harus diberi
terminator. Topologi ini sebenarnya cukup sederhana dan mudah ditangani, namun
sekarang telah banyak ditinggalkan kerena lalu lintas data terlalu padat dan
apabila ada satu node rusak maka keseluruhan jaringan tidak dapat berfungsi.
Topologi ini memiliki karakteristik sebagai
berikut:
- merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node
- umum digunakan karena sederhana dalam instalasi
- signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision
- problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
3.
Topologi Ring
Topologi
Ring setiap node ditata sehingga membentuk lingkaran.
Topologi ini
mempuyai karakteristik sebagai berikut:
- lingkaran tertutup yang berisi node-node
- sederhana dalam layout
- signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua paket data bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana
- problem: sama dengan topologi bus
- biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti topologi star
4.
Topologi Star
Topologi ini
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
- setiap node berkomunikasi langsung dengan centralnode, traffic data mengalir dari node ke centralnode dan kembali lagi.
- mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke centralnode
- keunggulan : jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu
- dapat digunakan kabel yang “lowergrade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP
D. ALAMAT IP
Di atas telah disebutkan bahwa setiap node yang
terdapat pada sebuah jaringan berbasis protocol TCP/IP haruslah memiliki sebuah
alamat IP (IP address) yang unik. Sama halnya dengan alamat rumah, tidak ada
dua rumah yang memiliki alamat yang persis bukan,?
1.
Format Alamat IP
Format alamat IP adalah angka biner yang panjangnya 32
bit dan terbagi menjadi 4 bagian yang masing-masing panjangnya 8 bit (8 bit
sama dengan 1 byte). Setiap bagian dipasangkan dengan titik. Oleh karena
merupakan angka biner naka alamat IP hanya terdiri dari angka 0 dan 1 saja.
Contoh: 11000000.10101000.00000001.00000001
Fotmat penulisan biner seperti contoh tersebut kurang
disukai karena agak sulit dibaca. Oleh karena itu format penulisan alamat IP
lebih sering diwujudkan dalam bentuk decimal.
Contoh: 192.168.1.1
Setiap bagian mampu menampung 255 kemungkinan angka,
jadi total alamat Ip yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255 =
4.228.250.625. akan tetapi pada kenyataanya dalam pengalokasiannya ada
batasan-batasan serta kelas-kelas tertentu, jadi tidak sembarangan salah satu
dari 4 miliyar kemungkinan alamat IP tersebut dapat digunakan begitu saja.
Dalam sebuah jaringan, Alamat IP dibagi-bagi lagi menjadi beberapa
kelompok/kelas (Kelas A, B, C, D dan E). Untuk lebih mengetahui kelas-kelas
alamt IP coba kalian cari literature yang membahasnya.