Archive for September 2014
Assalamualaikum Wr.Wb
Di postingan ini saya akan menjelaskan cara menginstall dual boot OS (Operating System).
Dual boot adalah teknik menginstall dua atau lebih OS dalam sebuah komputer.
Persiapannya yaitu:
-Yang pertama dan utama yaitu PC yah karena tanpa PC apa yang mau diinstall :D
-CD OS Debian dan Windows XP.
-Kesabaran dan ketelitian
-Berdo'a.
Berikut adalah langkah-langkah meninstall Dual Boot Windows XP dan Debian 6.
1. Masuk BIOS caranya tekan del, F1,
atau F2 saat komputer baru dinyalakan
kemudian masuk menu Boot Priority
dan ubah First Bootnya jadi CDROM
atau DVDROM. Tekan F10 lalu enter.
2. Tunggu sampai ada tulisan “Press Any Key To Boot From CD” maka
tekan sembarang tombol di keyboard.
3. Kemudian akan ada tiga pilihan, ENTER=Continue, R=Repair, F3=Quit. Tekan Enter.
4. Lalu akan ada Windows XP Licensing Agrement, tekan F8 untuk menyetujui ketentuan.
5. Sekarang kita masuk ke pembagian
partisi Hardisk, buatlah partsi sesuai keinginan anda dan sisakan space kosong
untuk OS Debian 6.
6. Maka akan muncul perintah untuk
memformat partisi dan pemilihan File System, kita pilih NTFS <Quick> agar prosenya cepat.
7. Pilih Costumize untuk merubah Negara dan Bahasa yang digunakan.
8. Aturlah Waktu dan Tanggal, ubah Time Zonenya.
9. Lalu akan ada pengaturan resolusi
layar, tekan OK untuk melanjutkan.
10. Dan akan muncul gambar Windows XP
seperti dibawah ini.
11. Klik Next untuk melanjutkan.
12. Pada bagian Help Protect pilih Not right
now saja.
13. Klik Finish.
14. Maka akan Muncul tampilan Desktop
Windows XP seperti gambar dibawah ini.
15. Masukan CD Installer Debian 6 dan
restart.
16. Maka akan muncul Boot Menu, Anda
bisa pilih Install atau Graphical
install saya pilih Graphicall Install
agar proses installasi menjadi menarik.
17. Kemudian aturlah Bahasa,
Lokasi, dan keyboard.
18. Lalu isi Name Server Adress dengan IP
Adress dari Server.
19. Isikan Host Name sesuai keinginn anda, Hostname berfungsi untuk
mengidentifikasi komputer dalam jaringan. Saya disini menggunakan nama jujun.
20. Isikian Domain Name sesuai keinginan anda dan bisa diakhiri denagn .com
.net. org atau yang lainnya. Saya menggunakan jujun.com
21. Isi Root Password, Ini password untuk masuk ke Root.
22. Full name for the new user diisi nama lengkap anda.
23.
Isi
Username for your account sesuai
keinginan anda, username ini digunakan untuk log in nanti.
24.
Dan
Isikan Password
25. Lalu pemilihan zona waktu, pilih Eastern.
26. Pilih Guided – Use the largest continuous free space. Ini untuk memilih
space kosong dalam hardisk.
27.
Pilih
All files in one partition.
28. Perhatikan partisinya dan jangan
hapus partisi dengan File System ntfs karena itu adalah partisi Windows XP,
jika sudah sesuai keinginan pilih Partitioning
and write change to disk.
29. Pilih Yes untuk menyetujui perubahan partisi.
30. Pilih No. Tapi kalo Anda punya CD Debian Part II atau lebih maka pilih Yes.
31. Pilih No.
32. Pilih No.
33.
Pilih
Software yang mau diinstall, sebaiknya pilih yang paling atas dan paling bawah
saja.
34.
Pilih
Yes untuk menginstall GRUB Boot
Loader, Boot Loader berfungsi untuk memilih OS mana yang akan digunakan pada
saat komputer dinyalakan.
35.
Prosess
Intstallasi selesai, sekarang anda Log In ke debian dengan username dan
password yang tadi telah dibuat.
36.
Restart
komputer, jika berhasil maka hasilnya seperti gambar dibawah, ada pilihan Microsoft dan Linux.
SELAMAT MENCOBA.
Wassalamualaikum
Macam macam media elektronik berita dan gambar
Media Cetak dan Media
Elektronik
PENDAHULUAN
Dewasa
ini, dunia pers dan jurnalistik sangat
berkembang pesat mulai dari zaman kerajaan romawi kuno dimana kerajaan yang
ketika itu dipimpin oleh Julius Ceasar berkembang surat kabar yang mencatat
informasi mengenai kerajaan pasar dll.- Kemudian tiba di suatu masa dimana surat
kabar hanya di pergunakan oleh kaum idealis untuk melakukan social control,
sehingga surat kabar tidak hanya bersifat informatif tetapi juga persuasive –
hingga sampai se bebas-bebasnya pada saat ini namun masih memiliki nilai, norma
dan kode etik yang harus di perhatikan.
Sesuai
dengan pengertiannya, jurnalistik yaitu suatu aktifitas dalam menghasilkan
berita maupun opini. Mulai dari perencanaan, peliputan dan penulisan yang
hasilnya disiarkan pada public atau khalayak pembaca melalui media/pers. Dengan
kata lain jurnalistik merupakan proses aktif untuk melahirkan berita. Maka pers
dan jurnalistik di muat pada sebuah karya yang harus menarik agar pembaca
tertarik untuk menikmati berita yang kita sajikan.
Sesuai
dengan pengertiannya juga maka Hasil dari Proses mencari, mengumpulkan,
mengolah dan menulis berita hingga menyampaikannya kepada khalayak dalam bentuk
media massa . media masa adalah wadah, tempat yang menampung segala bentuk
berita informasi, kejadian yang dikemas dengan menarik.
Seiring
berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi maka hasil karya jurnalistik
yang dikemas dalam media massa juga berkembang dari segi bentuk, cara
menyajikan bahasa dll. Namun secara umum, karya jurnalistik atau media massa
bisa dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu bentuk media cetak dan media
elektronik.
Media
elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi elektromekanis
bagi pengguna akhir
untuk mengakses kontennya. Istilah ini merupakan kontras dari media statis (terutama media cetak), yang meskipun sering dihasilkan secara
elektronis tapi tidak membutuhkan elektronik untuk diakses oleh pengguna akhir.
Sumber media elektronik yang familier bagi pengguna umum antara lain adalah rekaman video, rekaman audio, presentasi multimedia, dan konten daring. Media elektronik dapat berbentuk analog maupun digital, walaupun media baru pada umumnya berbentuk digital.
Media
cetak adalah media massa yang berbentuk printing dimana dinikmati dengan membaca
dan bentuk medianya statis.
Artinya, media ini dengan
bentuk tercetak dimana Umumnya, terbit paling cepat sehari sekali (di
beberapa negara, ada media cetak yang terbit sehari dua kali). Dengan sistem penulisan secara in dept (lebih
mendalam dan lengkap).Kedua bentuk media massa tersebut memiliki perbedaan yang
sangat jelas serta memiliki kekurangan dan kelebihan pada masing-masing karya jurnalistik.
PEMBAHASAN
1. Media Cetak
·
Surat
kabar
Merupakan media
cetak yang terbit setiap hari secara teratur, tulisannya dalam bentuk berita,
artikel, feature, tajuk dll.
Informasi yang disajikan lengkap menjawab rumusan yaitu 5W 1H (what, who, when,
where, why, dan how). Isi informasi ditujukan untuk mempengaruhi atau
mempersuasifkan secara rasional atau pikiran. Kelebihan media ini adaah karena
harganya murah, informasi lengkap dan selalu actual, mudah dan cepat menjangkau
khalayak yang dinginkan, mudah disimpan dan dibawa. Namun kekurangannya adalah
isi pesan terlalu singkat, penyajian gambar kurang menarik dan pesan hanya bisa
disampaikan bagi public yang memiliki kemampuan membaca.
·
Majalah
Majalah
adalah media yang digunakan untuk mengahasilkan gagasan feature dan publisitas
bergambar untuk bahan referensi dimasa mendatang. Majalah biasanya terbit
seminggu sekali. Kelebihan media ini adalah mampu menyajikan informasi yang
tidak hanya menjawab 5 W + 1H, tapi juga secara tuntas dengan bahasan dari
berbagai sisi, dicetak dengan kertas yang menarik dan berkualitas sehingga
mampu menampilkan gambar-gambar yang lebih menarik dan mampu disimpan pada jangka waktu yang
sangat lama. Namun kekurangannya bahwa media ini pesannya tidak bisa segera di
peroleh public, dan harganya mahal.
Dalam
jurnalistik cetak ada rangkaian newsprocessing –news planning, news hunting,
news writing, news editing, layouting/setting, pracetak, cetak, dan distirbusi.
Kecermatan pun terjaga karena sebelum sampai kepada pembaca ia melalui “banyak
tangan” yang sengaja atau tidak disengaja turut melakukan penyuntingan. Sang
layouter, misalnya, seringkali menamuka judul atau naskah yang salah ketik
ataus salah eja.
Karena
proses yang rumit itu pula, karya jurnalistik cetak lebih dapat dipercaya dan
dipertanggungjawabkan (kredibilitas dan akuntabilitas). Karakter lain,
penggunaan bahasa jurnalistik dalam jurnalistik cerak diberlakukan secara ketat
karena keterbatasan halaman/ruang atau sangat memengaruhi layout/tata letak.
Maka dari itu Media cetak membantu penerimaan informasi untuk mengatur masukan
informasi tersebut. Lebih jauh lagi media cetak dapat di seleksi oleh
pembacanya secara mudah dibandingkan dengan berita melalui radio dan televisi.
Salah satu cara untuk mendapatkan data
adalah dengan cara wawancara, namun wawancara untuk media cetak berbeda dengan
media elektronik, pada media cetak, yang
terpenting bagi pembaca adalah tulisan yang dibuat berdasarkan hasil reportase,
sehingga proses wawancara tidaklah penting bagi mereka. Karena itu, wawancara
untuk media cetak dapat berlangsung tanpa kemasan yang menarik ataupun briefing
antara wartawan dengan nara sumber. Satu-satunya persiapan yang perlu dilakukan
adalah persiapan wartawan itu sendiri, yang mencakup bahan wawancara dan
pengetahuan umum mengenai materi wawancara. Sedangkan proses wawancaranya dapat
berlangsung dalam berbagai situasi dan tempat. Bisa di kantor, di restoran
sambil makan siang, lewat telepon, sambil berjalan menuju halaman parkir,
sambil ngobrol, dan sebagainya.
2. Karya Jurnalistik
elektronik / penyiaran
Karna
berkembangnya ilmu pengetahuan, maka disamping ada media cetak, maka ada pula
karya jurnalistik elektronik atau penyiaran. Media elektronik atau penyiaran adalah
Semua kegiatan yang memungkinkan adanya siaran yang meliputi segala aspek
ideal, perangkat lunak, dan keras yang menggunakan saran pemancar/transmisi
baik didarat maupun diantariksa dengan mengunakan gelombang elektromagnetik
atau jenis gelombang yang lebih tinggi untuk dipancar luaskan kepada khalayak.
Segala peralatan yang digunakan untuk memperlancar aktifitas penyiaran disebut
sebagai media massa periodic elektronik.
Dua bentuk
penyiaran yang diminan adalah :
·
Radio
Radio
adalah media yang bersifat auditori (untuk didengar). Karena itu, menyampaikan
informasi melalui radio relatif lebih sulit dibandingkan dengan televisi.
Ketika pembaca berita menyajikan informasi, ia harus bisa menggambarkan
peristiwa tersebut secara jelas, sehingga bisa ditangkap oleh imajinasi
pendengar. Inilah yang membuat radio disebut sebagai theatre of mind.
Penulisan teks
berita radio (untuk dibaca oleh news reader) harus menggunakan bahasa yang
mudah dibaca oleh news reader dan mudah pula didengar oleh audiens. Untuk
mencapai tujuan tersebut, jurnalis radio menggunakan teori ELF (Easy Listening
Formula), yaitu penulisan yang jika diucapkan, mudah didengar dan mudah
dimengerti pada pendengaran pertama. Karena dalam radio tidak ada pengulangan.
Tidak seperti media cetak yang bisa dibaca beberapa kali oleh penerima
informasi.
Walaupun radio
identik dengan hiburan, namun tidak berarti semua radio melulu menyuguhkan hal
itu. Seiring berkembangnya dunia jurnalistik, banyak radio khusus berita yang
tumbuh dan berkembang, bahkan dengan sangat pesat. Sebagai contoh, kita
mengenal radio Elshinta dan Trijaya Network. Kedua radio ini menyuguhkan
beragam informasi dan berita. Tidak menjadikan musik atau hiburan sebagai
produk utama.
Di kancah
internasional kita mengenal radio VOA (Voice of America). Radio ini merupakan
radio khusus berita yang sudah mendunia. Berita disajikan dalam berbagai
bahasa. Tentu saja berita itu datang dari berbagai penjuru dunia.
Pada awalnya,
tumbuh keraguan terhadap media-media elektronik yang secara khusus menyajikan
produk jurnalistik. Karena media elektronik identik dengan hiburan. Kehadiran
media elektronik yang malulu menyuguhkan berita, hanya akan membuat masyarakat
jenuh untuk menyaksikan dan mendengarkannya. Namun itu semua tidak terbukti,
justru kehadiran radio dan televisi khusus berita menghilangkan dahaga
masyarakat, dan memenuhi kebutuhan mereka terhadap informasi. Mengingat
kurangnya porsi pemberitaan yang ada pada media hiburan.
Kelebihan
dari media ini, bisa cepat langsung di terima di public, pesannya mempunyai
kekuatan mempersuasi secara emosional, proses produksinya sederhana dan
fleksibel, khalayaknya khusus, harga pesawatnya terjangkau dan bisa dibawa
kemana-mana, biaya produksi rendah, bisa menjangkau wilayah yang sulit bahkan
melalui batas Negara, isi pesan mampu dipahami oelh siapa saja termasuk yang
tidak bisa membaca. Namun kekurangannya, pesan media ini berlalu begitu cepat
dan tidak bisa diulang kembali. Bila tidak digarap dengan baik maka dengan
mudah pendengar bisa langsung memindah gelombang radionya, umpan balik
membutuhkan waktu sehingga sulit untuk melakukan evaluasi.
·
Televisi
Televisi
adalah Media massa elektronik yang bersifat audio visual serta kemampuan
memainkan gambar sehingga mampu menstimulasi pendengaran dan pengelihatan.
Namun Prinsip dasar televisi lebih rumit, karena suara dan gambar diatur
sedemikian rupa agar tersaji dan diterima oleh khalayak secara sikron.
Berdasarkan
pengamatan para ahli pertelevisian, informasi dari televisi diingat lebih lama
dibanding dengan yang diperoleh melalui membaca (media cetak). Sekalipun
informasi yang disuguhkan persis sama. Hal itu karena terdapatnya visualisasi
berbentuk gambar bergerak dalam televisi. Visualisasi tersebut berfungsi
sebagai penambah dan pendukung narasi yang dibaca reporter atau newsreader.
Jadi, dalam menerima informasi, khalayak tidak hanya menggunakan satu indera,
melainkan dua indera sekaligus. Yaitu mata dan telinga.
Hal inilah yang menjadi keunggulan media televisi
dibanding media informasi lainnya. Efisiensi jurnalistik televisi pun lebih
meyakinkan.
Berbagai macam produk jurnalistik televisi disuguhkan
kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka akan informasi. Diantara
produk-produk jurnalistik televisi tersebut adalah:
1. News (berita)
Setiap televisi memiliki acara khusus berita. Baik itu
televisi pemerintah, swasta, bahkan lokal. Sebagai contoh, di SCTV terdapat
program Liputan 6, Trans TV memiliki program Reportase, RCTI dengan Seputar
Indonesia, dan lain sebagainya.
2. Interview (wawancara)
Program wawancara ini bisa dimasukkan sebagai bagian
dari program news. Namun kini, kebanyakan televise memilih membuat acara khusus
untuk wawancara narasumber terkait masalah-masalah aktual.
3. Feature
Produk jurnalistik seperti ini menyajikan berita
ringan. Seperti tempat-tempat wisata, aneka makanan, kebudayaan, dan lain
sebagainya.
4. Editorial
Dalam
jurnalistik media cetak kita mengenal istilah tajuk rencana. Begitu juga dengan
media elektronik. Melalui editorial, redaktur menuturkan opini dan sikap resmi
media tersebut dalam menanggapi suatu permasalahan yang sedang ramai di tengah
masyarakat.
5. Live reporting atau
siaran pandangan mata
Laporan
pandangan mata merupakan program siaran langsung dari tempat kejadian. Sering
juga disebut on the spot reporting. Namun tidak semua pelaporan jenis ini
disiarkan langsung pada waktu yang sebenarnya. Sebagai contoh, tidak semua
pertandingan sepak bola disiarkan secara langsung, melainkan ada pula yang
merupakan siaran tunda.
Dalam jurnalistik televise, berita dapat
diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Hard news (berita berat)
Hard news
adalah berita yang mengulas peristiwa penting bagi masyarakat luas. Seperti
berita ekonomi, kriminal, politik, dan pendidikan.
2. Soft news (berita ringan)
Berita seperti ini juga sering disebut feature. Isinya
bisa berupa informasi mengenai tampat wisata, kuliner, dan lain sebagainya.
3. Investigative report
Merupakan jenis
berita eksklusif yang berdasarkan penyelidikan. Sehingga penyajiannya
membutuhkan waktu yang relatif lama. Namun menyuguhkan informasi yang lengkap
dan belum tentu diketahui oleh masyarakat yang hanya mendapat informasi melalui
program news.
Tapi
media ini memiliki banyak kelebihan diantaranya adalah mampu menampilkan
hal-hal menarik yang ditangkap oleh
indra pendengaran dan pengelihatan, mampu menampilkan secara detail suatu
peristiwa atau kejadian, karena mempengaruhi dua indra sekaligus, maka afek
persuasifnya lebih kuat ketimbang media
lainnya maka dari itu televise adalah media yang paling popular di
kalangan masyarakat.
Namun
kekurangannya, biaya produksinya mahal,waktu yang dibutuhkan untuk proses
produksi sampai selesai sangat lama, khalayak sangat heterogen sehingga sulit
untuk menjangkau public sasaran yang diinginkan, peralatan peliputannya sangat
mahal dan rumit penggunaannya, bila tidak dipersiapkan dengan matang maka pesan
visual itu justru menciptakan image buruk
Selain media
cetak, penyebaran informasi atau berita juga dilakukan melalui media
elektronik. Jenis media elektronik yang digunakan adalah televise dan radio.
Dari beberapa uraian diatas, kiba bisa simpulkan
perbedaan kedua media tersebut sebagai berikut :
NO
|
Karya
Jurnalistik Cetak
|
Karya
Jurnalistik Elektronik
|
1
|
Pesan tertulis
|
Pesan tidak tertulis
|
2
|
Isi pesan bisa dibaca ulang
|
Pesan tidak bisa dilihat atau dilihat ulang
|
3
|
Bisa disimpan dan dibaca kapan saja
|
Pesan hanya sekilas dan berlangsung pada saat itu
saja
|
4
|
Pesan disajikan secara rinci dan ilmiah
|
Pesan harus sederhana dan mudah ditanggap
|
5
|
Persuasi menyentuh rasio/ pikiran
|
Persuasi menyentuh perasaan / emosi
|
6
|
Hanya menyajikan peristiwa yang telah terjadi
|
Membahas sekarang, yang telah lalu dan yang akan
datang
|
7
|
Tidak dapat menyajikan pendapat narasumber secara
langsung
|
Dapat menyajikan pendapat baik audio atau visual
|
8
|
Penulisan dibatasi oleh kolom dan halaman
|
Penulisan dibatasi oleh menit, detik dan jam
|
9
|
Distribusi melalui darat, laut dan udara
|
Pemancaran melalui transmisi
|
10
|
Bahasa yang digunakan formal
|
Bahasa yang dipakai formal dan non formal
|
11
|
Kalimat dapat panjang dan terperinci
|
Kalimat singkat, padat dan jelas
|
12
|
Makna berkala dibatasi oleh hari tanggal, bulan dan
tahun
|
Makna berkala dibatasi oleh detik, menit dan jam
|
Salah satu yang harus di perhatikan bahwa dunia pers
dan jurnalistik memiliki alur, nilai dan norma yang lebih dikenal dengan
sebutan kode etik jurnalistik. Dengan kata lain kode etik ini adalah acuan yang
dipakai oleh wartawan atau pencari berita sebelum disebar luaskan kepada
khalayak ramai. Terkhusu untuk media elektronik, penguunaan bahasa sangat perlu
di perhatikan, mulai dari tutur bahasa, struktur bahasa, formal atau informal,
konstruksi kalimat dan lain-lain
PENUTUP
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada
saat ini sangat berkembang pesat dan secara otomatis karya jurnalistik baik
cetak ataupun elektronik akan ikut berkembang dan berubah kearah yang lebih
baik. Namun tidak bisa di pungkiri bahwa kedua karya jurnalistik tersebut
sama-sama memiliki kelemahan dan kekurangan.
Namun apapun itu, Seperti yang kita cermati bersama
bahwa kedua jenis karya jurnalistik masih ada dan dipergunakan sampai sekarang,
bahkan terus berkembang dan terus berkembang. Karena yang di perlukan adalah
informasinya dan. Cetak dan elektronik hanyalah media untuk membungkus
informasi berita, dengan kata lain, selama masih ada berita dan informasi, maka
kedua bentuk karya jurnalistik tersebut tidak akan mati dan bahkan bisa jadi
bertambah seperti penggunaan internet dll.